Bocoran SGP — Menteri Lingkungan Hidup (LHK) Hanif Faisol Nurofiq secara terbuka menanggapi desakan sejumlah pihak yang memintanya mundur dari jabatan. Desakan ini muncul menyusul rentetan bencana banjir bandang dan longsor yang melanda beberapa wilayah di Sumatra.
Dalam pernyataannya, Hanif mengaku memahami kekecewaan dan kritik pedas dari publik. Ia menyatakan akan menjadikan momentum ini sebagai bahan koreksi yang mendalam bagi kementerian yang dipimpinnya.
“Tentu itu menjadi koreksi yang sangat berat dan berarti bagi kami untuk mengambil langkah-langkah yang lebih serius ke depan,” ujar Hanif di sela acara pelepasan bantuan pascabencana di Jakarta, Senin (8/12/2025).
Hanif kemudian menjabarkan kompleksitas persoalan lingkungan, khususnya di kawasan seperti Batang Toru, Sumatra Utara. Menurutnya, akar permasalahan di daerah tersebut bukanlah hal baru, namun diperparah oleh fenomena cuaca ekstrem.
“Batang Toru itu isunya sudah lama. Ditambah dengan curah hujan tahun ini yang disebut-sebut sebagai yang tertinggi dalam kurun 50 tahun terakhir. Kombinasi inilah yang kemudian menuntut respons operasional yang cepat dari semua pihak,” paparnya.
Lebih lanjut, Hanif mengungkap salah satu tantangan struktural utama yang dihadapi Kementerian LHK: keterbatasan sumber daya manusia untuk pengawasan. Dengan jumlah unit usaha di Indonesia yang mencapai sekitar 5 juta, tenaga pengawas yang tersedia secara nasional ternyata kurang dari 3.000 orang.
“Bayangkan, dengan jumlah pengawas yang sangat terbatas itu, mustahil bagi kami untuk memantau setiap lokasi secara rutin setiap hari,” jelasnya.
Meski mengakui keterbatasan tersebut, Hanif menegaskan tidak akan menghindar dari tanggung jawab dan kritik. Ia mengapresiasi peran masyarakat dan media sosial yang kerap lebih cepat melaporkan temuan-temuan di lapangan.
“Kami tidak akan saling menyalahkan. Poin pentingnya adalah bagaimana kita bersama-sama belajar dan memperbaiki sistem. Saya akui, sistem pemantauan kami masih perlu dibangun lebih kuat lagi,” tandasnya.
Pernyataan ini sekaligus menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak berhenti pada pencarian solusi jangka pendek pascabencana, tetapi juga membenahi tata kelola dan pengawasan lingkungan secara menyeluruh untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.