Danantara Buka Peluang Investasi Olah Kotoran Ternak Menjadi Sumber Energi

Slot Via Dana 5000 — Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mulai melebarkan sayapnya dalam proyek waste to energy (WTE) atau konversi sampah menjadi energi. Setelah fokus pada penanganan sampah perkotaan, lembaga investasi pemerintah ini kini membuka peluang kerja sama untuk mengolah kotoran ternak menjadi sumber energi yang bernilai.

Ketertarikan ini disampaikan langsung oleh Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menanggapi potensi besar yang diajukan oleh perwakilan Kadin Indonesia Divisi Peternakan.

“Opsi penanganan sampah ini masih sangat banyak, dan kami di Danantara pasti tertarik untuk mengeksplorasi ini lebih lanjut,” ujar Stefanus dalam Waste to Energy Investment Forum 2025, Rabu (19/11/2025).

Fokus Awal Sampah Perkotaan, Rencana Ekspansi ke Sektor Peternakan

Meski begitu, Stefanus menegaskan bahwa prioritas utama Danantara saat ini masih pada penanganan municipal solid waste atau sampah perkotaan. Namun, ia secara terbuka mengundang para pelaku usaha dan inovator untuk menyampaikan proposal dan ide bisnis yang matang, termasuk pemanfaatan kotoran ternak.

“Kami tahu tujuan yang ingin dicapai. Bawa idenya, kami siap mendukung jika ide tersebut tepat dan cocok juga dari sisi komersial,” jelasnya.

Incinerator Baru Selesaikan 10% Masalah Sampah Nasional

Dalam paparannya, Stefanus memberikan gambaran realistis tentang tantangan sampah di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa bahkan jika 30 kota membangun insinerator (pabrik pembakar sampah) berkapasitas 1.000 ton, hal itu hanya akan menyelesaikan sekitar 10% dari total permasalahan sampah nasional.

“Ini baru menyelesaikan 10 persen atau kurang dari seluruh sampah yang ada di Indonesia,” ujarnya, merujuk pada data presentasi Kementerian Lingkungan Hidup.

Fakta ini memperkuat keyakinan Danantara bahwa proyek WTE berbasis sampah perkotaan hanyalah sebuah langkah awal. Masih terbuka peluang sangat luas untuk mengembangkan solusi di sektor lain, seperti peternakan.

Undangan Terbuka untuk Kolaborasi

Dengan sumber daya tim investasi yang terbatas, Stefanus justru melihat kolaborasi sebagai kunci. Ia secara aktif mengajak pelaku swasta, BUMN, hingga pemain global untuk berpartisipasi.

“Tim investasi saya hanya 20 orang. Mengerjakan satu proyek saja sudah memakai sepertiga dari tim. Justru melalui forum ini, kami ingin mengajak pasar, pemain swasta, dan BUMN: datang dan bawa ide-ide segar kepada kami,” tutupnya.

Dengan membuka keran investasi pada pengolahan kotoran ternak, Danantara tidak hanya mencari peluang komersial, tetapi juga mendorong terciptanya solusi energi terbarukan yang lebih berkelanjutan dan menyeluruh bagi Indonesia.