Pemerintah Aceh Pastikan KBM Serentak Dimulai 5 Januari 2026

Banda Aceh — Pemerintah Aceh memastikan seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) semester genap tahun ajaran 2025/2026 akan kembali berlangsung secara serentak mulai 5 Januari 2026. Kepastian tersebut berlaku untuk seluruh wilayah, termasuk daerah yang terdampak bencana alam.

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M Nasir, menegaskan bahwa kondisi infrastruktur yang terdampak bencana meteorologi tidak boleh menjadi alasan terhentinya layanan pendidikan bagi anak-anak di Aceh. Menurutnya, hak siswa untuk memperoleh pendidikan harus tetap dipenuhi dalam situasi apa pun.

Berdasarkan data terbaru Posko Penanganan Bencana Meteorologi Pemerintah Aceh, dari total 555 unit SMA yang tersebar di seluruh provinsi, sebanyak 214 sekolah terdampak banjir dan tanah longsor. Wilayah dengan dampak paling signifikan antara lain Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Utara, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang. Dari jumlah tersebut, tercatat 78 unit sekolah mengalami kerusakan berat.

M Nasir menegaskan bahwa proses pembelajaran harus tetap berjalan meskipun menghadapi keterbatasan sarana. Ia menginstruksikan seluruh pihak terkait agar memastikan kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan demi memberikan kepastian bagi peserta didik di tengah kondisi bencana.

Ia juga menekankan bahwa keberlangsungan aktivitas sekolah memiliki peran penting, tidak hanya dalam transfer pengetahuan, tetapi juga dalam mendukung pemulihan psikologis siswa yang terdampak bencana.

Menurut M Nasir, kehadiran siswa di lingkungan sekolah dapat membantu mereka kembali pada rutinitas sehari-hari. Hal tersebut dinilai sebagai bagian penting dari proses pemulihan pascabencana yang berkelanjutan.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Aceh sekaligus Juru Bicara Posko Penanganan Bencana, Murthalamuddin, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengeluarkan instruksi resmi kepada seluruh kepala sekolah tingkat SMA di Aceh.

Ia menjelaskan, bagi sekolah yang mengalami kerusakan berat hingga ruang kelas tidak dapat digunakan, pihak sekolah diminta memanfaatkan sarana belajar sementara. Menurutnya, KBM tidak boleh terhenti dan harus tetap berlangsung sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Murthalamuddin menambahkan bahwa pada awal masuk sekolah, peran guru akan difokuskan pada pemulihan kondisi psikologis siswa. Para pendidik diimbau untuk tidak langsung memberikan beban materi yang berat, melainkan mengedepankan pendekatan yang lebih persuasif dan humanis.

Ia menegaskan bahwa guru saat ini memiliki peran ganda, tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendamping psiko-sosial bagi siswa. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan semangat belajar siswa dapat kembali pulih secara bertahap.

Editor : Angkaraja
Sumber : igengaming.com