TNI AL Gagalkan Penangkapan Ikan dengan Bom di Nias Selatan, Sita 1 Ton Hasil Tangkapan

TVTOGEL — Tim patroli TNI Angkatan Laut (TNI AL) dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias berhasil menggagalkan aksi penangkapan ikan menggunakan bom di Perairan Hibala, Kabupaten Nias Selatan. Kapal pelaku yang diketahui bernama KM Rezeki berhasil diamankan bersama tujuh anak buah kapalnya.

Komandan Lanal Nias, Kolonel Laut (P) Lexi Effraim Dumais, menjelaskan bahwa operasi penangkapan bermula dari laporan warga terkait adanya aktivitas mencurigakan di sekitar Desa Reke, Kecamatan Pulau-Pulau Batu Barat.

“Kami menerima informasi adanya aktivitas penangkapan ikan dengan bahan peledak di wilayah perairan Hibala. Tim patroli segera bergerak ke lokasi dan menemukan kapal yang dimaksud,” jelas Lexi, Minggu (2/11/2025).


Ditemukan Puluhan Bahan Peledak dan 1 Ton Ikan

Saat dilakukan pemeriksaan, petugas menemukan berbagai alat bukti untuk mengebom ikan, termasuk 13 botol besar dan 15 botol kecil berisi bahan peledak, 49 botol kosong, kompresor, GPS Garmin, selang kompresor, serta 22 kilogram bubuk potasium.

Selain itu, tim juga menyita sekitar 1 ton ikan hasil tangkapan yang diduga diperoleh melalui cara ilegal tersebut. Seluruh barang bukti dan tujuh ABK kini telah diamankan di Markas Komando Lanal Nias untuk penyelidikan lebih lanjut.


Kerusakan Ekosistem Laut Jadi Perhatian Serius

Kolonel Lexi menegaskan, praktik illegal fishing dengan bahan peledak tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menimbulkan kerusakan permanen pada ekosistem laut, termasuk karang dan habitat ikan.

“Kegiatan seperti ini sangat berbahaya. Ledakan dapat memusnahkan ekosistem laut yang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk pulih,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa hingga tahun 2025, Lanal Nias telah menindak tiga kapal pelaku pengeboman ikan di wilayah perairan sekitar. Langkah tegas ini merupakan bentuk pelaksanaan perintah langsung dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.


Komitmen TNI AL dalam Menjaga Laut Indonesia

TNI AL menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat patroli keamanan laut, khususnya di wilayah-wilayah rawan seperti perairan Nias dan sekitarnya. Menurut Lexi, pengawasan ketat perlu dilakukan agar aktivitas perikanan di laut Indonesia tetap berkelanjutan.

“Kami akan terus memperketat pengawasan agar laut Indonesia bebas dari praktik illegal fishing. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga tentang keberlanjutan sumber daya laut untuk generasi mendatang,” tutupnya.