Prabowo Percepat Target Net Zero Emission Indonesia Jadi Tahun 2050

TVTOGEL — Presiden Prabowo Subianto berambisi mempercepat pencapaian net zero emission (NZE) Indonesia dari target awal tahun 2060 menjadi tahun 2050, atau satu dekade lebih cepat.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menekan emisi karbon melalui transisi energi bersih, termasuk pemanfaatan panel surya, tenaga air, panas bumi (geothermal), hingga penerapan teknologi carbon capture and storage (CCS).

“Sepuluh tahun lebih cepat termasuk potensinya akan kita dorong, seperti penggunaan solar panel, hydro, geothermal, dan juga inisiatif carbon capture and storage,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara CEO Insight di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (4/11/2025).


Indonesia Miliki Potensi Besar Energi Terbarukan

Menurut Airlangga, percepatan target NZE realistis untuk dicapai karena Indonesia memiliki potensi energi terbarukan mencapai 1.000 gigawatt. Potensi besar ini, jika dimanfaatkan optimal, akan mendukung kemandirian energi nasional sekaligus mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.

Untuk memperkuat langkah tersebut, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) tengah menyiapkan 33 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan total kapasitas hingga 20 megawatt (MW).


PLTSa Jadi Proyek Andalan Transisi Energi

Proyek PLTSa (waste to energy/WtE) menjadi salah satu program prioritas dalam upaya mengubah limbah menjadi energi listrik ramah lingkungan. Selain untuk memenuhi kebutuhan listrik domestik, sebagian output juga disiapkan untuk mendukung ekspor energi bersih di masa depan.

“Proyek PLTSa ini menjadi salah satu yang diandalkan. Saat ini sudah masuk ke tahap task force dan didanai melalui Patriot Bond. Dana dan proyek sudah tersedia, termasuk kesepakatan harga jual listrik (offtake price) dengan PLN,” jelas Airlangga.

Ia menambahkan, proyek-proyek tersebut diharapkan bisa mulai beroperasi pada tahun 2027. Salah satu yang tengah diprioritaskan adalah PLTSa Legok Nangka di Jawa Barat, yang dikembangkan bersama Asia Zero Emission Community (AZEC) dengan investasi senilai Rp4 triliun.


Komitmen Pemerintah Terhadap Transisi Energi

Airlangga menegaskan bahwa seluruh inisiatif ini menunjukkan komitmen serius pemerintah dalam mengakselerasi transisi energi bersih dan mencapai target net zero emission 2050.

“Proyek Legok Nangka merupakan bagian dari kerja sama dengan AZEC yang sudah setuju membiayai. Semua program ini kini berjalan sesuai rencana,” tutupnya.

Langkah ini diharapkan tidak hanya mempercepat pencapaian target iklim nasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan strategi energi hijau paling agresif di kawasan Asia.